Senin, 19 April 2010

Duapuluh

( pintu diketuk, membuyarkan lamunanku. lamunan? rongga kepala ini sungguh gaduh. ini pasar malam. pintu diketuk lagi, berkali-kali, dan kali ini lebih kasar. persetan. ini tengah malam.)

Siapa itu?

Bukan siapa-siapa.

Tidak Mungkin! Siapa?

Aku bukan siapa-siapa. hanya suara ketukan pintu.

Darimana kau datang?

Sarang Merak.

Demi Tuhanku yang tidak pernah terlihat, aku bahkan tidak tahu itu dimana!

Memang. Dan akan tetap seperti itu.

Pergi! Pergi! Pergi!

Tidak bisa, kau selalu lari dariku. Kali ini tidak bisa.

Aku tidak lari!

Kau lari. Seakan kau mempunyai ratusan bilik untuk bersembunyi. Dan kau pun tahu cepat atau lambat pasti akan tiba saat seperti ini.

Tapi tidak secepat ini! Kau curang!

Curang? Curang hanya fitnah keji orang kalah. Kenapa kau takut? Aku hanyalah bunyi.

( aku terduduk kaku. lidahku kelu. malam merayakan hening dengan hitam. biadab.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar