Tahukah kamu malaikatku
Yang kau minta aku untuk menyekanya dari keningmu itu adalah darahku?
Yang kau minta aku untuk menahan perihnya itu adalah paru-paruku?
Yang kau minta aku untuk berhenti mengirisnya itu adalah nadiku?
Kau adalah udara dari nafas terakhirku
Pesan dari teriakan putus asaku
Suara suara ini membuatku muak sayangku
Dan ruangan ini makin sempit sampai akhirnya hanya cukup untuk kau dan aku
Ludahi aku sekali lagi
Sandarkan kepalamu di dadaku lagi
Sampai kau tertidur dan yang tersisa hanyalah hembusan nafasmu seperti biasanya
Seperti biasanya kita mengartikan malam
Tahukah kamu embunku
Aku ingin menangis lagi di keningmu
Mengeluarkan semua sumpah serapah melawan sakitku
Sampai akhirnya kau menyandarkan kepalamu lagi di dadaku...
Jumat, 16 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar