Jumat, 16 April 2010

Empatbelas

Aku milik bumi

Menutupi tanah-tanah basah dan daun-daun kering
Diarak awan-awan merah menghiasi anak-anak angin

Menyusuri setapak batu beraroma manusia-manusia tak punya hati
Seperti gaun sutra merah yang menyelimuti kota tua di mimpiku malam tadi

Ambillah aku saat malam mengendap-endap nanti
Dan jangan pernah kembalikan aku ke tempat laknat ini lagi

Jangan pernah

Tembok-tembok ini sangat membenciku seperti mimpi membenci pagi
Seperti ibu menangisi bayinya yang terburai di tengah malam sepi

Aku milik bumi

Menari-nari di hamparan luas padang ilalang
Dan lihatlah aku merentangkan tangan menemani tarikan nafasku yang panjang

Aku milik bumi

Ambillah aku malam nanti

Aku tak sabar menyapa mati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar