Jumat, 16 April 2010

Tujuh

Aku adalah sepotong kaca murah yg pecah terbelah ke segala arah
Perih merintih
Pedih memutih

Aku adalah terang pasar malam yang melawan matahari siang
Menyala sia-sia
Gaduh tak bersuara

Bukan aku tak mau menjadi hiasan dinding ungu pucatmu itu
Atau menjadi kumpulan warna yang bisa menyinarimu sepanjang waktu

Karena pecahan-pecahan kecil ini kau tahu aku ada
Walau aku tahu itu membuatmu terluka

Karena cahaya redup ini kau tahu aku selalu terjaga
Seandainya tengah malam nanti kau terbangun dan memintaku untuk menceritakan sebuah cerita

Aku adalah apa yang kau sebut air mata pagi
Kecil tak berarti
Dan kemudian menghilang ditelan hari

Aku adalah semua yang tak pernah kau lewati
Dan aku tak mau beranjak pergi....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar