Jumat, 16 April 2010

Tigabelas

Aku sebuah catatan

Dari pikiran yang terbuang
Sebagian logika yang menghilang
Dan tubuh yang meradang

Ketika aku bercumbu dengan ruang dan bercinta dengan waktu
Tuhanku adalah otak kanan, imajinasi, dan khayalan

Ketika kesadaranku tersesat di tengah manisnya malam
Teman bicaraku hanyalah rasa sakit yang menuntunku dengan sepenuh nalar
Bersenda gurau dengan potongan-potongan tubuh hambar
Menenggelamkan segala jeritan putus asa selagi aku mencarimu

Dekat dengan nyala sepi ditingkahi tatapan yang membisu
Temuilah aku disitu saat hatimu terkikis habis nanti
Dan bawa seluruh akal sehatmu
Kita akan butuh itu untuk membereskan seluruh hancuran impian-impian kecil ini

Dan seandainya aku tak ada disitu
Carilah aku disela-sela kehidupan yang pernah memberi kita nyawa

Karena saat aku bersetubuh dengan Tuhan
Aku kehilangan hakikatku sebagai manusia

Betapa indahnya kita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar